Untuk sebagian orang, hari libur mungkin di isi dengan sesuatu yang dapat memenuhi hasrat bosan hampir enam hari penuh menjalankan rutinitas yang menjemukan. Entah itu kerja, sekolah, dll. Tapi tidak semua orang hal itu di anggap menjemukan sih he he. Di ujung hari kita bertemu di hari sabtu, dimana ke esokan harinya bertepatan di hari minggu. Dimana untuk sebagian orang hari itu sangatlah di tunggu-tungu. Oke, kita berbicara tentang sabtu malam, atau lebih seringnya di sebut ‘Malam Minggu.
Entah dari mana mulanya, malam tersebut banyak sekali yang mempertimbangkan dalam merayakannya. Untuk yang berpasangan, mungkin sesuatu yang sangat di tunggu, dan untuk yang tidak berpasangan, hmm tak perlu di sebutkan, mungkin sudah bisa di rasakan he he.
Tapi tenang, tidak melulu bahagia di laksanakan hanya dengan pasangan, ya meskipun hal tersebut juga mungkin sangat benar bagi kalian yang memilikinya. Untuk seperti kita yang sedang sendiri, banyak hal yang dapat mewakili. Hidup bukan sekedar berbagi cinta terhadap seseorang yang kita sendiri suka. Kita di tempa di bumi, ada visi dan misi yang lebih dari itu. Tuhan pasti mempunyai jalan tersendiri dalam penempatannya, termasuk posisi kita saat ini yang sendiri. Ada hal yang perlu kita lakukan yang lebih penting. Kita perlu merenung dalam sepi. Kita butuh sadar dalam tenang. Kita perlu absen dalam keramaian untuk tau seberapa banyak kesalahan dalam bersosial. So, malam minggu bukan sesuatu yang perlu di pertimbangkan untuk menikmatinya. Ada langit yang senantiasa di tatap untuk menyadarkan kita seberapa besar kuasa-Nya. Ada semesta yang senantiasa menemani di saat hati tak sanggup lagi mencerna pertikaian nurani kita akan tidak memihaknya takdir yang perdisyukuri. Apapun itu, tetaplah hidup. Setelah memegang itu, mari berprinsip “untuk apa hidup kalau tidak berguna.” Semangat.
Selamat malamπ